Hari jumat,
tanggal 11 November 2015 pukul 18.00 WIB dimana saya kuliah perdana mata kuliah
Perilaku Konsumen dari Fakultas Ekologi Manusia bersama Prof. Dr. Ir. Ujang
Sumarwan M,Sc. Beliau juga menulis buku dengan judul Perilaku Konsumen yang
dijadikan buku pegangan untuk mahasiwanya. Kuliah diawali dengan pertanyaan
dosen mengenai apa yang terpikirkan saat mendengar kata “konsumen”. Kuliah yang
dilakukan berjalan dengan santai dan mahasiswa turut memperhatikan karena
materi yang disampaikan menarik sehingga tidak membuat jenuh. Materi yang saya
peroleh dari kuliah minggu pertama ini adalah mulai dari pengertian atau
definisi perilaku konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
sampai ke perspektif riset konsumen. Definisi perilaku konsumen, adalah perilaku
yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi,
dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan
mereka (Schiffman dan Kanuk 2010). Sedangkan menurut Engel, Blackwell, dan
Miniard (1995) mengartikannya sebagai “Kami
mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini”.
Konsumen terbagi menjadi konsumen individu
yaitu konsumen yang membeli barang atau jasa dan konsumen organisasi yaitu
konsumen yang membeli barang atau jasa untuk kegiatan organisasi. Ilmu perilaku
konsumen dibagi menjadi dua hal, yaitu mengenai tindakan atau perilaku dan
mengenai proses psikologis. Ilmu ini mempelajari perilaku konsumen pada saat
sebelum, ketika dan setelah membeli. Perspektif riset perilaku konsumen terdiri
atas tiga perspektif: 1). Perspektif pengambilan keputusan, 2). Perspektif
eksperiensial (pengalaman), 3). Perspektif pengaruh perilaku.
Selanjutnya
kuliah minggu kedua di lanjutkan dengan materi “Motivasi dan Kebutuhan”, pada
bab ini dijelaskan arti motivasi yang berkaitan langsung dengan perilaku
konsumen. Menurut Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan motivasi; “Motivation can be described as driving
within individuals that impels them to action. This driving force is produced
by state of tension, which exist as the result of an unfulfilled need”. Berdasarkan
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi muncul karena adanya
kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena
konsumen merasakan ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan dan yang
sanggup dirasakan. Setelah memahami motivasi maka dijelaskan mengenai
“kebutuhan”. Dr. Abraham Maslow adalah seorang psikolog klinis yang
memperkenalkan teori kebutuhan berjenjang sebagai Teori Maslow. Menurut teori
Maslow, manusia berusaha memenuhi kebutuhan tingkat rendahnya terlebih dahulu
sebelum memenuhi kebutuhan yanglebih tinggi. Konsumen yang telah bisa memenuhi
kebutuhan dasarnya, maka kebutuhan lainnya yang lebih tinggi biasanya muncul
dan begitulah seterusnya.
Saat
memahami beberapa teori yang disampaikan, maka timbul berbagai pertanyaan salah
satunya pertanyaan yang saya ajukan adalah “Bagaimanakah
memasarkan produk yang tidak berebntuk barang seperti wisata kepada konsumen, kemudian bagaimanakah caranya supaya
menumbuhkan motivasi dan rasa kebutuhan kepada perilaku konsumen terhadap wisata tersebut?”. Setelah
berdiskusi dengan kelompok maka saya ringkas jawaban yang diajukan oleh
teman-teman dan jawaban tersebut berisi:
“Bawasannya cara untuk memasarkan wisata pada
saat ini adalah melalui media sosial yang melekat pada masyarakat saat ini.
Media sosial adalah salah satu cara yang sangat efektiv karena dapat menjangkau
semua masyarakat, kemudian wisata-wisata yang ada dapat dipasarakan dengan view atau foto dari obyek wisata
tersebut. Selanjutnya untuk meningkatkan motivasi serta kebutuhan dari konsumen
pemasaran dilakukan secara menarik seperti menampilkan artis atau model yang
terkenal saat ini, sehingga menimbulkan rasa gengsi terhadap para konsumen yang
berlomba-lomba akan datang ke obyek wisata tersebut. Pemasaran selajutnya
dilakukan melalui media sosial yang marak di masyarakat seperti instagram, twitter, facebook, dan lain-lain.
Cara ini sangat efektiv karena cepat dan tidak membutuhkan biaya yang
sangat banyak”.
Satrio Suryadi Nugroho
E34130033
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan &
Ekowisata
(www.kshe.fahutan.ipb.ac.id)
Fakultas Kehutanan
(www.fahutan.ipb.ac.id)
Institut Pertanian Bogor
Kuliah Perilaku Konsumen IKK233 (Consumer Behavior Class)
Department of Family and Consumer Sciences,
(www.ikk.fema.ipb.ac.id)
College of Human Ecology
(www.fema.ipb.ac.id)
Bogor Agricultural University IPB
Prof Dr Ir UJANG SUMARWAN, MSc
(www.Ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id),
(sumarwan@mb.ipb.ac.id)
Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA
Dr. Ir.
Megawati simanjuntak, MS
Ir. Retnaningsih, MS
Ir. Md djamaluddin, MSc
Ujang Sumarwan.
2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: PT
Ghalia Indonesia.